Selasa, 10 Februari 2009

Bahasa SMS

Dewasa ini perkembangan teknologi komunikasi memang sudah semakin maju pesat dan semakin memanjakan para konsumen pengguna telepon seluler (ponsel). Komunikasi antar individu sudah semakin praktis, mudah, murah dan tidak lagi mengenal batas ruang dan waktu. Sekarang, cukup dengan mengetik pesan singkat lewat ponsel, komunikasi bisa langsung terjalin dengan cepat dan mudah. Pesan singkat atau SMS (Short Message Service) inilah yang menjadi layanan primadona bagi para pengguna ponsel dan merupakan salah satu media komunikasi yang paling populer saat ini. Mulai dari sekedar ngobrol yang ga penting, pacaran, ngrumpi, menyampaikan berbagai macam jenis ucapan dan undangan, sampai dengan ngomongin bisnis bisa dikomunikasikan lewat pesan singkat atau SMS. Bahkan SMS sekarang tidak hanya sebagai komunikasi pribadi, melainkan sudah digunakan sebagai sarana bisnis, seperti acara kuis, misalnya dan komunikasi yang sifatnya sosial, seperti pengumpulan dana oleh suatu lembaga amal, serta bisa juga sebagai media berita atau informasi on line.

Layanan pesan singkat atau SMS (Short Message Service) adalah pesan pendek dalam bentuk teks. Namanya saja pesan singkat, tentu saja penulisan atau pengetikan pesannya pun harus singkat (tidak tertele-tele), padat dan tepat sasaran. Layanan sms memang dibatasi oleh jumlah karakter (huruf dan tanda baca), itulah sebabnya mengapa penulisan pesannya pun perlu singkat. Karena keterbatasan ruang tulis itulah yang kemudian melahirkan sebuah bahasa baru di kalangan masyarakat kita, yaitu bahasa yang dinamakan sebagai bahasa SMS. Bahasa sms ini lahir dari penyingkatan suatu kata. Selain bertujuan untuk mempercepat dalam penulisan atau pengetikan pesan, penyingkatan kata yang dilakukan oleh si penulis pesan, dimaksudkan juga untuk bisa menuliskan pesan yang panjang tetapi menggunakan kata yang disingkat-singkat, supaya pesan tersebut bisa dilakukan dalam sekali kirim sms
, karena ini berpengaruh juga dengan uang yang akan dikeluarkan. Dengan maksud itulah, maka muncullah penggunaan singkatan kata yang kadang-kadang tidak lazim atau tidak umum. Sehingga orang yang tidak terbiasa dengan singkatan kata mungkin akan kesulitan membaca dan memahami apa yang ditulis.

Mungkin memang tidak ada salahnya juga menulis pesan singkat dengan menggunakan singkatan kata, sepanjang kita mengetahui dan bisa membedakan target atau sasaran penerima pesan, apakah orang yang akan menerima pesan kita mengerti bahasa singkatan kata yang kita pakai atau tidak. Jika ya, maka kita boleh saja menggunakan singkatan kata yang diketahui oleh penerima pesan. Tetapi kalau tidak, singkatan-singkatan yang kita pakai yang tidak diketahui oleh penerima pesan, kadang-kadang bisa mempunyai pesan ganda, yang mungkin saja antara pengirim pesan dan penerima pesan mempunyai pemahaman yang berbeda terhadap isi pesan. Inilah yang bisa menyebabkan salah paham hingga berujung pertikaian, perselisihan, benci, dsb, yang berakibat buruk.

Adapula penulisan sms, yang mungkin memang tidak memakai singkatan kata, tapi karena penulisan pesan harus singkat, si penulis jadi kurang memikirkan penggunaan bahasa yang komunikatif, akibatnya bisa juga terjadi pemahaman yang berbeda terhadap isi pesan. Bahasa sms, terkadang memang tidak bisa sepenuhnya mewakili ekspresi si penulis pesan. Wajar saja karena ekspresi yang mewakili perasaan atau suasana hati si penulis tidak dilibatkan atau diikutsertakan dalam bahasa sms. Saat ber-sms, ekspresi dari lawan bicara tidak bisa terlihat, hanya lewat tulisan saja ekspresi lawan bicara dibayangkan atau direka-reka oleh imajinasi si penerima pesan sendiri. Sangat mungkin terjadi salah mereka-reka ekspresi lawan bicara. Dengan komunikasi secara langsung saja, orang bisa salah mengartikan ekspresi lawan bicara, apalagi komunikasi lewat sms. Kalau tidak berhati-hati memang bisa berpotensi menimbulkan kesalahpahaman, akibat dari salah memaknai bahasa sms. Komunikasi lewat sms akan berjalan baik jika si penulis dan penerima pesan dalam suasana hati yang baik. Jika salah satu dalam suasana yang kurang baik, kadang-kadang pesan yang ingin disampaikan jadi salah sasaran akibat dari salah mengartikan bahasa sms atau isi pesan. Jadi, perasaan atau suasana hati sangat mempengaruhi juga dalam menafsirkan bahasa sms.

Ternyata komunikasi lewat sms memang memerlukan suatu etika dan cara-cara yang bijak, sehingga tujuan awal dari ber-sms, yaitu menulis pesan yang singkat, padat tapi jelas dan tepat sasaran, bisa benar-benar tercapai. Dengan demikian manfaat dari sms sebagai layanan yang praktis, mudah, cepat dan murah pun juga bisa kita rasakan. Tentu saja kita tidak ingin kan, komunikasi yang bisa kita lakukan dengan murah, malah jadi terasa mahal, karena hubungan kita dengan orang lain jadi buruk akibat dari tidak tau bagaimana menulis pesan singkat yang komunikatif. Komunikasi yang ingin kita sampaikan lewat sms menjadi lebih efektif dan efisien jika kita tau bagaimana ber-sms dengan bijak supaya penerima pesan pun mengerti apa yang ingin kita komunikasikan


2 komentar:

  1. Mungkin perlu dikembangkan metode pesan singkat melalui gambar, dimana ekspresi jiwa si pengirim pesan bisa ikut disertakan. Mungkin metode huruf Haeroglif yang di kembangkan oleh bangsa mesir kuno bisa dimanfaatkan......#$%% kan udah ada 3G ((1)Gila bisa buat SMS, (2)Gila bisa buat nelpon, (3) Gila bisa buat main game lagi....)

    BalasHapus