Kamis, 30 Oktober 2008

PoSiTiVe ThinKiNg


Ada sebuah artikel yang sangat saya suka.. It’s a Good article!! Artikel ini sangat memberikan pelajaran buat saya tentang The power of positive thinking, tentang bagaimana berpikir positif bisa mempengaruhi hidup kita. Orang yang berpikir positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam. Begitulah pelajaran yang setidaknya bisa saya dapatkan.


Mungkin memang benar kata orang bijak …bahwa kita adalah apa yang kita pikirkan…. Kalau kita berpikiran negatif maka apa yang keluar dari pikiran atau dari dalam diri kita bisa jadi adalah negatif pula…tapi pada saat kita mempunyai pola berpikir positif maka yang keluar dari pikiran kita seringkali hasilnya juga akan betul-betul positif… atau dengan kata lain …. Orang yg berpikir positif selalu melihat solusi di balik setiap masalah…dan sebaliknya, orang yg berpikir negatif selalu melihat masalah dari setiap solusi.

Memang tidak gampang untuk bisa selalu berpikir positif seperti seorang Pygmalion.. Sayapun kadang-kadang masih sering berpikiran negatif tentang suatu keadaan atau tentang seseorang. Duuuh…memang susah sekali ya…to be a positive people like Pygmalion..?!! Tapi…susah…bukan berarti tidak bisa kan..?? Artikel ini selalu mengingatkan saya untuk terus belajar dan mencoba menjadi orang yang selalu bisa berpikiran positif…ketika saya dihadapkan pada suatu keadaan atau seseorang. Inilah artikel tentang bagaimana berpikir positif bisa membuat Hidup menjadi indah. How nice…!! :-)


Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus. Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya. Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia Memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.

Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini."

Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu." Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu".

Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan,anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah,sebagus-bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu." Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya. Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion,yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.


Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola Berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif. Misalnya, Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita. Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas. Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan. Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy. Atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif. Kalau kita menganggap pekerjaan kita tidak menyenangkan, maka akhirnya pekerjaan tersebut betul-betul tidak menyenangkan. Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal. Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang Baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar Dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain. Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai. Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai. Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik.

Berpikir baik tentang diri sendiri.

Berpikir baik tentang orang lain.
Berpikir baik tentang keadaan.
Berpikir baik tentang Tuhan.

Orang yg berpikir positif selalu menjadi bagian dari solusi. Sebaliknya, mereka yg berpikir negative selalu menjadi bagian dari masalah. Orang yg berpikir positif selalu melihat ada solusi di balik setiap masalah. Sebaliknya, mereka yg berpikir negative selalu melihat masalah dari setiap solusi.

Orang yg berpikir positif selalu berkata "memang sulit, tetapi mungkin untuk dilakukan". Sebaliknya, mereka yg berpikir negative selalu berkata "memang mungkin, tetapi terlalu sulit untuk dilakukan".

Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION

and the world will be filled with positive people only............How nice!!!!

Continue reading..

Rabu, 29 Oktober 2008

Hitung-hitungan A,B,C

Jika, nilai huruf-huruf ini kita anggap sbb :

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

U V W X Y Z
21 22 23 24 25 26

Mari kita hitung sama-sama :
Kalau kita bekerja dengan modal tersebut dibawah,
maka hasilnya adalah...

H A R D W O R K ( kerjakeras )
8 1 18 4 23 15 18 11 = 98% Only

K N O W L E D G E ( pengetahuan )
11 14 15 23 12 5 4 7 5 = 96% Only

L O B B Y I N G ( pendekatan )
12 15 2 2 25 9 14 7 = 86%Only

L U C K ( keberuntungan )
12 21 3 11 = 47% Only

ternyata ... semua nilai dari usaha-usaha kita diatas
nggak bisa mengalahkan yang satu ini :

A T T I T U D E ( sikap/tingkah laku )
1 20 20 9 20 21 4 5 = 100%

tapi itu rumus yang berlaku di negeri bule sono.
Kalau di Indonesia sih, itung-itungannya begini :

G I G I H (HARDWORK)
7 9 7 9 8 = 40% Saja

I L M U (Knowledge)
9 12 13 21 = 55% Saja

L O B I (Lobbying)
12 15 2 9 = 38% Saja

M U J U R (Luck)
13 21 10 21 18 = 83% Saja

S I K A P (Attitude)
19 9 11 1 16 = 46% Saja

Dan ternyata ... semua nilai dari usaha-usaha kita diatas..
nggak bisa mengalahkan yang satu ini :

K O R U P S I
11 15 18 21 16 19 9 = 109 %


NAHHHH ITU DIA ... !!!

(awas tindakan berbahaya! kalo tidak punya keahlian yang sama jangan ditiru..!)

Continue reading..

Pelajaran dari SeoRaNG TuKang BeCaK

Kulirik jam di pergelangan tanganku, jam masuk kantor tinggal 15 menit lagi, tapi bus angkutan kota yang kutumpangi hanya bisa bergerak perlahan. Macet !! Ya... begitulah pemandangan yang sering terlihat dan terjadi setiap kali aku berangkat ke kantor melewati perlintasan kereta api yang berdekatan dengan pasar tradisional itu. Jalanan yang lebih banyak dipadati para pengendara motor, terlihat sangat semrawut. Dari dalam bus, aku asyik melihat tingkah polah para pengguna jalan raya yang saling berebut untuk bisa berjalan lebih dulu, begitu pintu lintasan kereta api kembali dibuka, baik dari jalan yang searah maupun yang berlawanan arah. Pengendara motor, pengemudi mobil, sopir angkutan kota, sopir bus, truk dan lain sebagainya tidak ada yang mau mengalah, seakan-akan mereka berlomba-lomba untuk bisa melewati perlintasan itu dan sampai tujuan lebih dulu.

Di antara para pengguna jalan itu, kulihat seorang bapak tua, yang dengan susah payah berusaha mendorong becaknya yang sarat dengan barang belanjaan dan dagangan, terjepit diantara para pengendara motor dan terlihat dikalahkan oleh para pengguna jalan yang lain. Seakan-akan mereka tidak memberikan kesempatan pada becak tersebut untuk bisa jalan terlebih dahulu. Dengan tenaga tuanya, bapak tua penarik becak itu terus berusaha untuk bisa keluar dari kemacetan. Peluh dan keringat sudah mulai terlihat membasahi dahinya dan napas tuanya juga sudah mulai terlihat tidak teratur. Aah...Aku jadi jatuh kasian melihat bapak tua penarik becak itu. Di usianya yang sudah sangat renta, seharusnya sudah saatnya bapak itu berhenti mengayuh becak, menikmati masa tuanya dengan tidak bekerja, beristirahat di rumah, dan menghabiskan waktu untuk bermain bersama cucu-cucunya. Tapi mungkin memang begitulah hidup yang harus dijalani. Bapak itu masih harus bersusah payah bekerja keras membanting tulang, mencari nafkah dengan menarik becak, di bawah teriknya matahari, dengan becak yg begitu sarat muatan seperti sekarang. Padahal mungkin uang yang didapat tidak sebanding dengan tenaga yang sudah ia keluarkan untuk mengayuh becak. Bapak tua itu masih punya semangat untuk bekerja meskipun tenaganya sudah tua. Bisa kulihat dari raut mukanya yang menunjukkan kesabaran dan tidak mengeluh walaupun terjepit dan berusaha dikalahkan oleh para pengguna jalan yang lain.

Aku jadi membandingkan diriku dengan bapak tua, penarik becak itu. Aku tidak harus bekerja sampai “kepanasan” dan “kehujanan”, tetapi bisa bekerja di dalam ruangan yang ber-AC dan terhindar dari terik matahari serta hujan. Aku juga tidak harus sampai menguras tenaga, seperti bapak tua tsb untuk bisa mendapatkan upah kerja, tetapi cukup duduk di belakang meja dan bekerja dengan nyaman. Sejenak aku tersadar...tetapi mengapa kadang-kadang aku masih suka mengeluh dalam bekerja, entah itu mengeluh masalah pekerjaan yg banyaklah, teman kerja yang tidak kooperatiflah, ruangan kerja yang panaslah, gaji yang masih merasa kuranglah, apalagi kalau uang gaji sudah mulai menipis..kadang-kadang ada perasaan malas bekerjalah (hehehe...) dan lain sebagainya. Padahal jika dibandingkan dengan bapak tua penarik becak tersebut, aku jauh lebih beruntung dan sudah seharusnya aku lebih bersyukur. Bapak tua itu sudah menyadarkanku.


Tanpa terasa, ternyata bus yang kutumpangi..perlahan tapi pasti.. sudah bergerak melewati perlintasan kereta api. Dan kulihat bapak tua penarik becak itu, akhirnya juga sudah mulai berhasil “meloloskan diri” dari “jepitan” para pengendara motor...dengan sekuat tenaga mendorong becaknya melewati perlintasan kereta api...dan mulai mengayuh becaknya perlahan-lahan karena saratnyanya muatan. Kulihat paras bapak itu menunjukkan kelegaan. Aah...aku jadi ikut lega melihat bapak tua itu bisa terbebas dari kemacetan.

Oooppss..tiba-tiba aku tersadar..kulirik lagi jam di pergelangan tanganku...jam masuk kantor tinggal beberapa menit lagi. Sudah pasti terlambat nih..pikirku. Tapi entah kenapa, tidak seperti biasanya.. perasaan gelisah dan was-was karena takut terlambat yang biasanya muncul saat aku berangkat agak kesiangan dan terjebak macet, tidak aku rasakan pagi itu. Aku merasa tidak peduli, seolah tidak terpikirkan apakah nantinya aku akan terlambat atau tidak. Mungkin karena dari tadi benakku dipenuhi oleh bapak tua penarik becak dan semangat kerja kerasnya itu..sehingga membuatku lupa kalau aku sedang dalam perjalanan berangkat ke kantor dan jam masuk kantor tinggal beberapa menit lagi. Kalau nantinya aku harus mendapat SP karena keterlambatanku masuk kantor....ya sudah diterima saja, mau bagaimana lagi..begitu pikirku. Tapi setidaknya pagi itu aku mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berharga dari seorang bapak tua penarik becak, tentang semangat hidup dan kerja keras ...tanpa mengeluh.

Akhirnya bus yang kutumpangi sudah berhenti di depan kantorku. Begitu turun dari bus, aku langsung berlari secepat kilat untuk bisa “mengejar” mesin absensi supaya jangan sampai mati terlebih dahulu sebelum aku tiba didepannya untuk absen. Untunglah aku masih diperbolehkan masuk, karena ternyata bukan aku saja yang terlambat, banyak teman-teman sekantorku yang juga terlambat karena terjebak macet di perlintasan kereta api tadi. Hmm...dapet dispensasi rupanya...!! Oh...Thanks God...!! Terimakasih juga Tuhan, untuk pelajaran hidup yang aku dapatkan pagi itu dari seorang tukang becak.


Continue reading..