Senin, 03 November 2008

MiSteRi ILaHi

Segala yang terjadi dalam hidupku ini..
Adalah sebuah misteri Ilahi.
Perihnya cobaan hanya ujian kehidupan


Begitulah 3 baris refrain yang kuambil dari lirik lagu Ari Lasso, yang setidaknya membuat kita sadar bahwa seringkali kita memang tidak mengerti apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Tetapi, mungkin semua yang telah Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita adalah yang terbaik buat kita. Dan bagaimanapun juga kita harus tetap bersyukur dalam setiap keadaan yang kita hadapi dan alami.



Beberapa bulan yang lalu keluargaku dikejutkan dengan sebuah musibah yang sungguh menyedihkan. Pamanku mengalami kecelakaan yang akhirnya harus membuat kedua mata paman menjadi buta. Suatu kondisi yang tentu saja tidak pernah kami bayangkan sebelumnya akan menimpa paman. Banyak orang yang mempertanyakan, kenapa ini harus terjadi pada paman? Pertanyaan itupun sempat juga terbersit dalam benakku..Kenapa harus paman? Kenapa orang sebaik paman harus menjadi buta? Kalau sudah begini terkadang kita jadi menganggap Tuhan itu tidak adil. Tapi mungkin, bukan itu seharusnya yang kita pertanyakan, melainkan apa yang sebenernya Tuhan kehendaki dengan peristiwa yang menimpa paman? Karena rencana kita memang bukan rencana Tuhan, dan rencana Tuhan juga bukan rencana kita. Mungkin Tuhan memang mempunyai rencana yang lebih indah dibalik peristiwa ini.

Paman adalah seorang yang religius, sabar, ulet dalam usaha/pekerjaannya, tidak pernah mengeluh, mempunyai jiwa sosial yang tinggi, tidak pernah memandang golongan orang dalam memberikan pertolongan baik secara materi, pikiran maupun tenaga, juga seorang suami dan ayah yang baik bagi istri dan anak-anaknya. Sungguh, paman adalah sosok yang sangat baik di mataku juga di mata keluarga, saudara-saudara dan semua orang yang sudah lama mengenal paman. Kejadian seperti ini memang awalnya sangat sulit untuk bisa diterima. Banyak yang merasa terpukul dengan kejadian yang menimpa paman, termasuk bagi keluarga dan tentu saja terutama bagi paman sendiri, istri dan anak-anak paman. Mungkin inilah ujian hidup yang diberikan Tuhan kepada umatnya, tapi Tuhan juga tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan kita sebagai manusia.

Suatu kali sempat kudapati paman menitikkan airmata, tidak lama setelah mendengar pernyataan dokter bahwa kemungkinannya sangat kecil bagi kedua mata pam
an akan kembali normal untuk bisa melihat kembali. Sungguh sangat manusiawi, kalau paman sampai menitikkan airmata. Sedih..itu sudah pasti. Aku bisa merasakan apa yang dirasakan paman. Sudah terbayangkan bagaimana hari-hari selanjutnya akan dilalui paman dengan keterbatasan yg paman miliki sekarang, terutama sebagai seorang kepala keluarga yang mempunyai kewajiban untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Tapi yang sungguh aku kagumi dari dalam diri paman adalah tidak sedikitpun kudengar keluhan yang keluar dari mulut paman, dan dengan penuh iman kepada Tuhan paman tetap bersyukur, yakin dan optimis bahwa semuanya akan bisa paman lewati. Ini semua tentu saja butuh support dari keluarga terutama dari istri dan anak-anak paman.

Hari demi hari berlalu, meskipun akhirnya kedua mata paman memang sudah dinyatakan benar-benar tidak bisa melihat kembali, namun setidaknya kondisi paman semakin hari sudah semakin membaik, terutama kondisi mental paman. Paman sudah bisa menerima kenyataan dan kondisi dirinya lebih cepat dari yang aku kira sebelumnya..begitu juga dengan anak-anak paman. Istri pamanpun yang awalnya sulit untuk bisa menerima kenyataan ini, berangsur-angsur, seiring berjalannya waktu, juga sudah mulai bisa menerima kenyataan yang memang harus dihadapi ini. Mungkin kita memang tidak boleh terus larut dalam kesedihan dan menjadi terpuruk. Bagaimanapun juga...Life must go on.. hidup harus terus berjalan.. Kondisi apapun tetap harus diterima dengan rasa syukur. Mungkin benar kata orang bijak...janganlah kita selalu melihat ke atas, adakalanya kita perlu juga melihat ke bawah. Masih banyak orang yang jauh lebih menderita dibandingkan paman...dan pada saat kita yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita..everthing will be fine...semuanya akan bisa kita lalui. Itulah yang diyakini paman.

Sebulan yang lalu, aku sempat bertemu dengan paman. Kulihat perkembangan paman begitu luar biasa sekali. Selama satu minggu aku menginap di rumah paman, tidak sedikitpun kudengar paman mengeluh tentang kondisinya dan tidak pula kulihat kesedihan dan keputusasaan dari raut wajah paman.. yang ada adalah raut wajah sukacita dan optimis. Paman masih tetap seperti dulu...Paman yang religius, yang sabar, yang tidak pernah mengeluh, yang tetap mempunyai jiwa sosial , tetap ulet dalam usaha/pekerjaannya, bahkan usaha pamanpun semakin menunjukkan perkembangan yang luar biasa... dan tetap bisa menjadi kepala keluarga yang baik....dengan keterbatasan yang paman miliki sekarang. Paman masih tetap mempunyai semangat hidup yang tinggi dan tidak ingin selalu tergantung pada orang lain meskipun memiliki keterbatasan pada tubuhnya. Keterbatan atau kekurangan fisik tidak harus selalu dijadikan alasan untuk membuat orang jadi pesimis. Dari sosok paman, ada lagi pelajaran hidup yang bisa aku dapatkan, yaitu..tentang keyakinan dan optimisme. Dan satu lagi... pekerjaan yang terpenting dalam hidup ini adalah menjalani kehidupan, mencintai dan terus berkembang meski mengalami kesedihan yang mendalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar